Kamis, 26 Maret 2015

setengah isi setengah kosong

Diposting oleh Nurul Hasanah di 16.19 0 komentar
Assalamu'alaykum sahabat
Pernah mendengar kisah ttg gelas setengah isi setengah kosong?

Alkisah sebuah gelas terisi setengah air. Ada yg beranggapan/menyebutnya: "gelas tsb setengah isi" dan ada yg menyebutnya "gelas itu setengah kosong"

Apa yg terlintas dlm pikiran kita?

Pendapat kita mengenai gelas tsb dpt menafsirkan cara pandang kita thdp sesuatu. Penafsiran terhadap gelas setengah terisi merefleksikan bahwa si penafsir merupakan seseorang yg optimis. Dan sebaliknya.

Coba renungkan.
Penafsiran pertama mngenai gelas setengah terisi ini dianalogikan dg rasa bersyukur kita thdp sesuatu yg kita punya. Pun sebaliknya. Pandangan terhadap gelas setengah kosong tadi merefleksikan diri ini tak pandai bersyukur. Melihat sesuatu dari segi negatifnya saja. Hal2 spt inilah yg mengerdilkan pemikiran kita. Padahal Allaah SWT telah menciptakan kita dlm sebaik2nya bentuk. Tetapi mengapa kita masih saja melihat, menilai, menganggap diri kita/orang lain begitu lemah.

Sahabatku, dikala kita menjudge diri ini lemah dan hanya melihat dari segi kekurangan kita, kemana rasa bersyukur yg seharusnya selalu kita haturkan kepada Sang Maha Pemberi Nikmat.

Ayolah, mulai sekarang fokus lah pada apa yang ada dalam dirimu. Apa yg telah Allaah berikan kepadamu. Dari situ insyaa Allaah akan kau temukan potensi dirimu yg selama ini tertutupi karena rasa pesimismu terhadap diri, terhadap Sang Maha Pemberi.

Pada kesempatan belajar bersama, salah satu guru saya menceritakan petuah kakek beliau yg kurang lebih berbunyi: "orang itu tergantung setelannya (pengaturanya), mau diatur kencang atau diatur lemah"

"Fabby ayyi alaa irrobbikumaa tukadzibaan"
(Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yg kau dustakan?)

Semoga bermanfaat ^^

 

Autumn itu Maple Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea